Sosok Honda Brio |
Asia Otomotif, Jakarta - Sosok Honda Brio mulai terlihat di Jalanan di Indonesia, Kejutan Honda di Agustus 2012 yang memasarkan Honda Brio 1300 cc menciptakan kagum para pengamat otomotif tanah air. Bagaimana tidak ?, ketika Honda Brio di negara lain meluncur dengan mesin 1200 cc, ternyata di Indonesia diberi mesin Honda Fit versi Jepang yang juga berteknologi i-Vtec ibarat pada Honda All New Jazz.
Pengujian performace mesinpun sangat mengagumkan : Tenaga sebesar 100 ps hampir bersinggungan dengan kemampuan mesin 1500 cc yang notabene yaitu mesin di atas spesifikasi Honda Brio.
- Honda Brio 1300 cc versi Manual bahkan bisa menyentuh angka 10-11 detik untuk 0-100 km/jam.
- Honda Brio 1300 cc versi Otomatis bisa menyentuh angka 12 detik untuk 0-100 km/jam.
Bahkan mesin Honda Brio 1200 cc di India sempat didapatkan top Speed sampai 164 km/jam, tentu dengan mesin 1300 cc bisa saja diperoleh top speed sampai 170 km/jam. Tetapi perlu diingat kendaraan beroda empat jenis city car ibarat Honda Brio tidak untuk mengadu speed di jalanan tetapi lebih kepada mobilisasi di perkotaan.
Angka tersebut di atas sangat layak diapresiasi alasannya yaitu performance mesinnya bisa mengalahkan akselerasi mesin diatasnya 1500 cc.
Honda Biro Menggoda Anak Muda |
Walaupun banyak kelebihan dari sosok Honda Brio, tetap saja ada sisi yang dianggap beberapa orang merupakan nilai minus untuk kendaraan beroda empat terkecil Honda di Indonesia ini.
Kelebihan Utama Honda Brio : Terbukti lewat penghargaan Forwot Car of The Year 2012
- Tenaga 100 ps bisa berakselerasi 0-100 km/jam sampai 10-11 detik (Pengujian banyak sekali media otomotif menghasilkan angka 10-11 detik untuk 0-100 km/jam) dan ini bisa menjadi persaingan akselerasi di jalanan dengan kakak-kakaknya ibarat Honda Jazz, Toyota Yaris dan Suzuki Swift.
- Desainnya bisa mempengaruhi anak muda untuk memilikinya, banyak kendaraan beroda empat sekelasnya yang sudah meluncur ibarat Daihatsi Sirion, Suzuki Splash dan Mobil Futuristik Korea tetapi Honda Brio mempunyai bentuk, model dan style yang disukai anak muda.
- Konsumsi BBM menjadi pertaruhan di kelas ini, Honda Brio bisa memberi konsumsi BBM yang cukup Impresif diantara nilai 15-20 km/liter. Tetapi jangan berharap ketika macet di Jakarta atau Bandung bisa mencapai angka tersebut, dengan materi bakar Pertamax para pengguna Brio mendapat angka 11-12 km/liter untuk membelah kemacetan parah di jakarta dan Bandung. Kesimpulan angka 15-20 km akan sulit didapatkan untuk konsumen di Indonesia alasannya yaitu karakteristik jalanan yang menanjak, macet dan jelek.....Banyak para pengguna yang sudah menandakan bahwa pencapaian 15 km/liter untuk luar kota bisa didapatkan dengan Pertamax....(Angka 20 km/liter sulit diperoleh dengan pengendaraan normal)
- Value for Money selalu menempel pada kendaraan beroda empat Honda, nilai depresiasi kendaraan beroda empat bekasnya bertahan.
- Fitur Safety (Dual Air Bag, EBD dan ABS) menjadi proposal menarik dibandingkan kompetitornya.
(ABS + EBD Pada Honda Brio) |
Dual Air Bag |
Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan Multi Information LCD.
Untuk keamanan juga dilengkapi Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta Immobilizer Anti-Theft System.
Kelemahan dan Kekurangan Honda Brio
- Mobil Honda selalu khas dengan harga jual gres yang relatif lebih tinggi dibandingkan kompetironya, Honda identik dengan Mobil Mahal. Harga Honda Brio type tertinggi bisa mendapat Toyota Yaris Type Menengah. Tahun depan 2013-2014 mungkin Honda Brio akan dirakit di Indonesia sehingga harganya bisa kompetitif atau dengan harga yang sama semua kelemahannya bisa ditutupi. Terbukti risikonya Honda Brio mengoreksi harganya dengan melaksanakan diskon 20-30 juta semenjak desember 2012.
- Bentuk belakang yang didominasi beling yang lapang mengingatkan kembali pada Honda Civic Wonder keluaran tahun 80-90 an, ibarat tidak lazim......apakah kalau ditabrak, belahan kacanya membahayakan penumpang ? tentu Honda sudah memikirkannya. Bentuk ini sering disebut "Honda Setrikaan"
Honda Brio vs Civic Wonder |
- Kualitas kabinnya didominasi oleh material dari plastik sehingga terkesan murahan. Para pengguna Honda Brio juga mengeluhkan bunyi2 di dashboard sehingga harus segera diklaim di Bengkel Resmi Honda. Keluhan ini mengindikasikan tidak adanya ntest noise pada banyak sekali uji jalan (rata, keriting, bergelombang dan jalan tanah)
- Seat/Jok belakang tidak mempunyai Headrest yang bisa diatur sehingga untuk penumpang dewasa, kepala tidak ada yang menahannya sehingga gampang lelah kalau perjalanan jauh. Ketiadaan adjusted headrest dibangku belakang memang dilakukan dengan pertimbangan Reduce Cost harga Seat dan Memang dirancang untuk membawa belum dewasa sampai remaja (keluarga muda).
- Bagasi relatif sempit, diharapkan pelipatan dingklik no. 2 untuk mendapat bagasi yang lapang. an inilah sandungan terbesar Honda Brio untuk bisa sukses....kenapa ? alasannya yaitu kebiasaan orang Indonesia yaitu menyukai kendaraan beroda empat yang bisa diajak belanja ke mall, belanja dan membawa barang bawaan dari kampung halaman..Bagasi yang sempit juga pernah disandang oleh Toyota Yaris, sehingga pada New Yaris 2014 bagasi diperluas sampai 500 liter.
Bagasi Honda Brio |
Perlu Pelipatan Rr No. 2 Jika ingin Lapang. |
Tidak ada Wiper Belakang sehingga kalau terjadi hujan maka sangat sulit mendapat pandangan belakang yang baik yang membantu dalam bermanuver di jalanan. Hal ini mengingatkan pada Suzuki Splash. Dengan beling belakang Brio yang lapang seharusnya Honda menyematkan Wiper atau Defogger.....tunggu aja faceliftnya.
Brio Tanpa Wiper Kalau Hujan Akan Seperti Ini |
Keluhan para pengguna Honda Brio yaitu bunyi yang masuk ke kabin sehingga agak sedikit menganggu atau bisa dikatakan peredaman masih harus ditambahkan pada Biro jikalau menginginkan kualitas suasana kabin yang hening.
Suspensi yang Keras pada Biro memang ciri khas Mobil Honda ibarat juga pada Jazz......Honda dalam hal ini memang mengejar handling yang mantap dibandingkan kenyamanan menikmati perjalanan yang santai.
Honda Brio yang mungil dengan berat 800-900 kg menciptakan tenaga 100 HP mempunyai potensi ancaman manakala dipacu dengan kecepatan tinggi akan menciptakan sulit dikendalikan. Sehingga Honda membatasi 145 km/jam untuk Honda Brio dengan speed limiter. Pembatasan kecepatan inilh yang menjadi pertanyaan besar bagi penggunanya......mengapa disematkan mesin dengan tenaga berlimpah tetapi kecepatan dibatas ? tentu jawabannya yaitu "Untuk keselamatan penggunanya"
Tentu semua kelemahan di atas hanya minor saja sehingga masih bisa ditoleransi alasannya yaitu value for money kendaraan beroda empat Honda Brio yang cukup tinggi. Kedatangan Toyota Etios Valco di Maret 2013 sangat mengusik keberadaan Honda Brio sehingga di awal kemunculan ETios Valco, Honda Brio mengadakan diskon besar-besaran ibarat yang dilkakukan Honda pada Freed untuk mempertahankan angka penjualannya.
Kelemahan Honda Brio diatas ternyata banyak yang bisa ditutupi oleh sang lawan yaitu Toyota Etios Valco ibarat kepalangan kabin dan bagasi, wiper belakang, suspensi dan totaly design yang lebih diterima oleh masyarakat tanah air.
Kita tunggu dalam waktu 6 bulan ke depan bagaimana persaingan keduanya.
Akhirnya Honda Brio terseok menghadapi gempuran Toyota Etios Valco, sesudah berjualan hampir 6 bulan dan terus merosot ke angka hanya 300 unit perbulan, Honda Brio diobral dengan diskon sampai 30 juta per unit alasannya yaitu kedatangan si-Valco. Kelemahan bagasi yang sempit dan speed limiter serta tidak adanya wiper menjadikan gairah calon pembeli menjadi sepi sehingga tahta penjualan diserahkan kepada Toyota Etios Valco.
Dan puncaknya, Honda di ajang IIMS 2013 justru mendowngrade Brio menjadi produk LCGC yang berjulukan Brio Satya dengan mengurangi banyak fitur antara lain : mesin dijadikan 1,200 cc, velg dikurangi spesifikasinya sertia aura interior yang sedikit di downgrade. Hasilnya Honda Brio versi LCGC bermain di harga 107-130 jutaan.
Apakah cukup untuk melawan Toyota Agya 1,000 cc.....?? Jawabannya yaitu selama Honda Brio tidak memperluas ukuran bagasi yang sempit, maka Toyota Agya dan Daihatsu Ayla akan melenggang dengan hening alasannya yaitu produksi duo kembar gres ini setiap bulannya sudah mencapai angka 10,000 unit per bulan sampai awal tahun 2014 yang akan datang.
Seharusnya Honda berguru banyak dari kesuksesan produk Fenomenal mereka yaitu Honda All New Jazz yang stabil di angka penjualan 2,000-2,500 per bulan alasannya yaitu tenaga yang besar disertai ukuran kabin dan bagasi yang lapang. Honda harus ingat bahwa tenaga yang besar saja tidak cukup menarik hati calon pembeli alasannya yaitu 90% pengemudi kendaraan beroda empat di Indonesia yaitu type yang moderat (bukan agresif).
Di sini menandakan bahwa Honda yang di Jepang mati-matian bertarung dengan Toyota, namun di Indonesia harus puas di urutan 6 di bawah Nissan alasannya yaitu positioning produknya yang lebih mahal (padahal kualitas mobilnya bisa lbeih baik dari lawan-lawannya).
Senjata Ampuh Honda apa lagi ?
Honda tidak begitu saja membisu menyaksikan produk-produknya karam oleh produk lain yang lebih diminati konsumen tanah air, sesudah menyaksikan kesuksesan Suzuki Ertiga mencuri angka penjualan dua kembar Avanza-Xenia, diam-dian dan niscaya Honda Akhirnya memperkenalkan Honda Mobilio nuntuk bermain di segmen Low MPV yang didalamnya bercokol duo kembar dan Ertiga.
Bisakah Honda Mobilio sukses ? Jawabannya simple : Ekterios dan Interior cukup memikat ...kuncinya yaitu Positioning Harga...Ini yang sulit dilakukan Honda selama ini. Kelihatnnya harga 150-180 juta untuk Honda Mobilio tidak menciptakan Honda mendapat laba yang cukup, sehingga diprediksi harga jualnya akan sulit menyaingi harga duo kembar dan Suzuki Ertiga.
Kita tunggu di bulan januari 2014.
Note :
-Di larang pasang link aktif di kolom komentar
-Komentar akan disetujui jika sesuai dengan topik kontent