 |
| Soal Mobil Murah, Pemerintah Jangan Mau Disetir Korporasi Asing. (Dok DetikOto) |
Asia Otomotif, Jakarta - Meluncurnya kebijakan kendaraan beroda empat murah dari pemerintah masih hangat untuk terus dibicarakan. Satu sisi kendaraan beroda empat murah menjadi solusi untuk Anda yang memimpikan untuk memiliki sebuah kendaraan.
Namun di sisi lainnya, ada kenyataan bahwa cadangan minyak semakin menipis dan kemacetan yang semakin parah membuat kendaraan beroda empat murah mampu menjadi malapetaka gres di ibukota menyerupai Jakarta. Sehingga tugas pemerintah ketika ini menjadi point utama untuk mampu mengaturnya.
"Bicara soal impian kami (Masyarakat Transportasi Indonesia), pemerintah harus mengerem kebijakan, bahkan dicabut saja juga bisa," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Muslich Zainal Asikin, ketika dihubungi detikOto, Kamis (12/9/2017).
"Jakarta itu butuh mengurangi kendaraan, kok malah ditambah. Kalau mau merubahnya, menyerupai kapasitas perpajakan negara yang dialihkan untuk publik transportasi, menyerupai Transjakarta dan kereta api biar menjadi lebih baik dan lebih banyak, dari pada uang negara diberikan untuk subsidi-subsidi tersebut. Dan pihak swasta pun mau jikalau diajak kerjasama," tambahnya.
Sehingga semuanya dikembalikan ke tangan pemerintah mengambil langkah dalam mengurangi pemakaian BBM dan mengurai kemacetan.
"Ini pasti banyak yang mendukung, sekarang tinggal kemauan pemerintah saja. Dengan catatan pemerintah jangan mau disetir oleh investor-investor otomotif, alasannya ialah jikalau kayak gini semuanya akan berusaha memiliki kendaraan beroda empat dan ini akan semakin banyak yang menggunakan materi bakar," ujarnya.