Foto: Macet di Kuningan (Detik.com) |
Otomotif, Jakarta - Regulasi kendaraan beroda empat murah ditargetkan final tahun ini sudah keluar. Dampaknya produsen kendaraan beroda empat siap memproduksi kendaraan beroda empat murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC).
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai kebijakan ini kontraproduktif dengan apa yang terjadi di lalu lintas sekarang ini. Bahkan berlawanan dengan rencana pengembangan transportasi massal menyerupai monorel, MRT khususnya di Jakarta.
Menurutnya kebijakan mengenai kendaraan beroda empat murah ini justru akan memicu makin membludaknya kendaraan eksklusif di jalanan. Ini kontraproduktif dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan.
"Pemerintah sentra membuat kebijakan kendaraan beroda empat murah. Itu nggak mendukung daerah, kemacetan, justru merusak," ungkap Djoko dikala dihubungi detikFinance, Jumat (7/10/17).
Djoko menegaskan, sejatinya, pemerintah konsisten dalam upayanya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Caranya dengan membuat kebijakan yang mendukung upaya tersebut.
"Jadi kebijakan transportasi itu mendukung seharusnya," tegas Djoko.
Ia mencontohkan, solusi untuk mengurangi kemacetan adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi yaitu dengan mencabut subsidinya semoga memicu masyarakat memakai kendaraan umum. Selain itu, menurutnyan menaikkan tarif parkir pun mampu menjadi satu solusi mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas.
"Di Jakarta itu parkir termurah di dunia, Di China mampu hingga Rp 20.000-30.000," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat menargetkan, final tahun ini regulasi kendaraan beroda empat murah atau Low Cost Green Car (LCGC) akan keluar.
Sumber - Detikfinance - Zulfi Suhendra